KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah tuhan semesta alam yang telah
memberi kita kesehatan keselamatan sehingga penulis biasa menyelasaikan makalah
yang berjudul toleransi dalam beragama terselesaikan.
Tidak lupa saya
berterima kasih kepada bapak Muhammad arkram S.IP,M.Ps yang telah memberikan
tugas ini kepada saya sehinngga saya biasa belajar sambil membagi informasi
kepada sesama tentang makalah yang berjudul toleransi beragama dan saling
menghormati sesama manusia.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran
dari pembaca
demi perbaikan makalah ini akan kami terima dengan senang hati. Akhir kata
semoga
keberadaan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun
maupun yang
membaca
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
di era global yang
semaikin maju ini semua manusia yang beragama baik islam,kristen,hindu,
buda,katholik dan agama
lainnya harus saling menghargai antara sesama agar bisa tercapailah satu tujuan
yaitu kerukunan.
Dan untuk mencapai satu
tujuan itu semua orang yang bergama harus memiliki rasa saling menghormati dan
tenggang dan tolong menolong tanpa pandang bulu.
Agama juga mengajarkan
pada kita semua agar kita sesama manusia harus saling tanggang rasa tolong
menolong dan menghargai antar sesama, agar terciptalah kerukunan dan tidak ada
gangguan dalam menjalani hidup.
Untuk itu penulis
menyusun makalah ini agar bisa menjadi acuan bagi sesama umat bergama agar
tercapai ketentraman dalam menjalani hidup karena kita hidup didunia hanya
sementara dan di akhira selamanya dan maka dari itu kita harus meninggalkan
sesuatu yang baik untuk anak cucu kita kelak agar kita bisa menjadi contoh dan
menjadi pedoman bagi penerus bangsa.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah
yang penulis temukan adalah sebagai berikut:
1)
apa pengertian toleransi ?.
2)
apa pengertian agama ?.
3)
bagaimana menjaga kerukunan antara umat bergama ?.
4)
contoh kasus tentang mehargai antara sesama umat
beragama ?.
1.3 TUJUAN
tujuan umum
1)
untuk mengetahui pengetian dari
etika dan agama.
2)
Menjaga dan menjalin hubungan yang
harmonis bagi seluruh umat bergama
Tujuan khusus
1)
Untuk menyelsaikan tugas pendidikan
pancasila (softskill) di universitas Gunadarma.
1.4 MANFAAT
1)
Menambah wawasan agar dimasa yang
akan datang jika terjadi suatu maslah yg berhubungan dengan makalah ini bisa
menjadi acuan untuk menyelsaikan suatu masalah.
2) Menambah pengetahuan bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN TOLERANSI
Sebagai
makhluk sosial manusia mutlak membutuhkan sesamanya dan lingkungan sekitar
untuk melestarikan eksistensinya di dunia. Tidak ada satu pun manusia yang
mampu bertahan hidup dengan tanpa memperoleh bantuan dari lingkungan dan
sesamanya.
Dalam
konteks ini, manusia harus selalu menjaga hubungan antar sesama dengan
sebaik-baiknya, tak terkecuali terhadap orang lain yang tidak seagama, atau
yang lazim disebut dengan istilah toleransi beragama.
Toleransi
beragama berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama
lain, tidak memaksa mereka mengikuti agamanya dan tidak mencampuri urusan agama
masing-masing. Ummat Islam diperbolehkan bekerja sama dengan pemeluk agama lain
dalam aspek ekonomi, sosial dan urusan duniawi lainnya. Dalam sejarah pun, Nabi
Muhammad Shollallahu alaihi wasallam telah memberi teladan mengenai bagaimana
hidup bersama dalam keberagaman. Dari Sahabat Abdullah ibn Amr, sesungguhnya
dia menyembelih seekor kambing. Dia berkata, “Apakah kalian sudah memberikan
hadiah (daging sembelihan) kepada tetanggaku yang beragama Yahudi? Karena aku
mendengar Rasulullah berkata, “Malaikat Jibril senantiasa berwasiat kepadaku
tentang tetangga, sampai aku menyangka beliau akan mewariskannya kepadaku. (HR.
Abu Dawud).
Sesungguhnya
ketika (serombongan orang membawa) jenazah melintas di depan Rasulullah, maka
beliau berdiri. Para Sahabat bertanya, “Sesungguhnya ia adalah jenazah orang
Yahudi wahai Nabi? Beliau menjawab, “Bukankah dia juga jiwa (manusia)? (HR.
Imam Bukhari). Sesungguhnya Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam berhutang
makanan dari orang Yahudi dan beliau menggadaikan pakian besi kepadanya. (HR.
Imam Bukhari).
Pengertian toleransi beragama : Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Dalam soal beragama, Islam tidak
mengenal konsep pemaksaan beragama. Setiap diri individu diberi kelonggaran
sepenuhnya untuk memeluk agama tertentu dengan kesadarannya sendiri, tanpa
intimidasi.
Dan jikalau Tuhanmu
menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka
apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang
beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin
Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak
mempergunakan akalnya. (QS. Yunus; 99-100). Dan katakanlah: “Kebenaran itu
datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya
Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi
minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. Al
Kahfi; 29)
Persoalan keyakinan
atau beragama adalah terpulang kepada hak pilih orang per orang, masing-masing
individu, sebab Allah Subhanahu wataala sendiri telah memberikan kebebasan
kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya. Manusia oleh Allah Subhanahu
wataala diberi peluang untuk menimbang secara bijak dan kritis antara memilih
Islam atau kufur dengan segala resikonya. Meski demikian, Islam tidak
kurang-kurangnya memberi peringatan dan menyampaikan ajakan agar manusia itu
mau beriman
Dalam sebuah Hadits,
riwayat Ibnu Abbas, seorang lelaki dari sahabat Anshar datang kepada Nabi,
meminta izin untuk memaksa dua anaknya yang beragama Nasrani agar beralih
menjadi muslim. Apa jawab Nabi? Beliau menolak permintaan itu, sambil
membacakan ayat yang melarang pemaksaan seseorang dalam beragama, yaitu Surah
Al-Baqarah: 256:”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa
yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah; 256)
2.2 pengertian agama
Pada dasarnya agama
merupakan hal yang sangat sensitive untuk dibahas karena hal ini
menyangkit masalahkepercayaan yang dianut oleh
seseorang.
Seperti yang kita ketahui bahwa agama merupakan suatu
identitas seseorang agar dia mudah dikenali apakah dia seorang Muslim, Nasrani,
Hindu, Gudha, Yahudi, ataupun penganut kepercayaan lainnya.
di Indonesia sendiri agama merupakan hal yang sangat wajib di miliki oleh masing –
masing penduduknya sebagaimana yang telah tercermin dalam butir satu satu
pancasila yang berisi tentang “ Ke Tuhanan Yang Maha Esa”.
Dengan butir tersebut menunjukan bahwa setiap penduduknya
harus beragama dan
ber Tuhan.
Nah, adapun secara bahasa, agama dikenal dengan 3 macam yakni
agama, religi, serta ad diin. Dalam memaknainya ada dua pendapat para ahli yang
berpendapat sebagai berikut:
Pengertian agama
menurut istilah
1. Menurut
H. Endang Saifudin Ansary dan Faisal Ismail. Ketiganya mempunyai kesamaan,
hanya saja berbeda asal bahasanya, yakni agama dari bahasa sansekerta, religi
dari Eropa/Inggris sedangkan ad diin dari bahasa Arab
2. Menurut
Sidi Gazalba, ketiganya mempunyai perbedaan yakni agama serta religi erat
kaitannya dengan Tuhan seangkan ad diin hanya sebatas hubungan manusia dengan
manusia.
Pengertian agama
menurut terminologi
1)
Menurut Abul A’la Al Maududi menyatakan bahwa agama
mempunyai 4 pengertian sebagai berikut’
a. Penyerahan diri terhadap sang Kuasa
b. Penghambaan seseorang yang lemah terhadap yang lebih kuat
c. Peraturang yang wajib di patuhi
d. Perhitungan, pembalasan dari perbuatan manusia.
b. Penghambaan seseorang yang lemah terhadap yang lebih kuat
c. Peraturang yang wajib di patuhi
d. Perhitungan, pembalasan dari perbuatan manusia.
2)
Menurut Budiman, Agama mempunyai 2 dimensi yang
meliputi :
a. Kepercayaan, percaya kepada yang
ghoib serta adanya hari akhir
b. Merupakan sesuatu yang mempengaruhi hidup manusia, sehingga agama ini identik kaitannya dengan budaya.
b. Merupakan sesuatu yang mempengaruhi hidup manusia, sehingga agama ini identik kaitannya dengan budaya.
Agama,
merupakan sesuatu yang dapat merubah perilaku seseorang sebab, agama berisi
tentang aturan – aturan yang bisa membawa seseorang ke arah yang lebih baik.
Karena, setiap agama pastilah empunyai maksud – maksud tertentu agar
penganutnya menjadi lebih terarah.
Walaupun
sebenarnya banyak sekali agama yang tersebar saat ini masih menjadi
kontroversi. Selain itu, agama juga bisa jadi sumber konflik karena menyangkut
kepercayaan yang dipilih sehingga timbul perasaan agama kita menjadi paling
baik.
2.3
MENJAGA KERUKUNAN ANTARA UMAT BERGAMA
Menciptakan kerukunan umat beragama baik di tingkat daerah, provinsi, maupun
pemerintah merupakan kewajiban seluruh warga negara beserta
instansi pemerintah lainnya. Mulai dari tanggung jawab mengenaiketentraman, keamanan, dan ketertiban termasuk memfasilitasiterwujudnya kerukunan umat
beragama, menumbuh kembangkan keharmonisan saling pengertian, saling
menghormati, dan saling percaya di antara umat
beragama bahkan menertibkan rumah ibadah.
Dalam hal ini
untuk menciptakan kerukunan umat beragama dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
·
Saling tenggang
rasa, menghargai, dan toleransi antar
umat beragama
·
Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu.
·
Melaksanakan
ibadah sesuai agamanya
·
Mematuhi
peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun peraturan
Negara atau Pemerintah.
Sikap tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama merupakan indikasi dari konsep
trilogi kerukunan. Seperti dalam
pembahasan sebelumnya upayamewujudkan dan memelihara kerukunan hidup
umat beragama, tidak boleh memaksakan seseorang
untuk memeluk agama tertentu. Karena hal ini menyangkut hak asasi manusia (HAM)
yang telah diberikan kebebasan untuk memilih baik yang berkaitan dengan
kepercayaan, maupun diluar konteks yang berkaitan dengan hal itu.
Bhineka
Tunggal Ika yang menjadi semboyan NKRI kini mulai ternoda. Tidak sedikit
masalah Suku, Agama, dan Ras (SARA) yang menjadi akar penyebab konflik
antaragama dalam masyarakat Indonesia. Begitu mudahnya kini SARA menjadi pemicu
konflik dalam kehidupan masyarakat, padahal dulu, keanekaragaman di Indonesia
justru menjadi pemersatu bangsa yang mendorong kemerdekaan. Kefanatikan
terhadap SARA juga menjadi salah satu sebab dari maraknya tindak kejahatan
terorisme selama ini.
Kerukunan
antarumat beragama kini menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan seluruh
masyarakat Indonesia untuk menciptakan perdamaian dan persatuan. Menjaga
kerukunan antarumat beragama bukan semata-mata hanya tugas dan kewajiban
pemerintah, melainkan kewajiban utama seluruh masyarakat. Jangan sampai mudah
terprovokasi oleh isu murahan yang sengaja dihembuskan dengan mengangkat SARA
sebagai bahan konflik.
Sebagai
negara yang memegang teguh Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, marilah kita
menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Nasionalisme di kalangan generasi
muda sudah menjadi hal asing, yang berdampak pada minimnya toleransi antarumat
beragama. Perdamaian dapat dipupuk dari lingkungan yang lebih kecil dahulu,
yaitu keluarga hingga lingkungan pergaulan kita. Tunjukkan partisipasi kita
dalam membangun bangsa, dimulai dari hal terkecil, dengan toleransi antarumat
beragama dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang mengakibatkan
konflik.
Menurut
pandangan islam.
setiap
agama di dunia kebanyakan mengambil nama dari penemunya atau tempatdimana agama
tersebut dilahirkan dan dikembangkan, sebagaimana agama nasrani yang mengambil nama dari tempat Nazareth,agama budha yang berasal dari nama pendirinya Budha Gautama.
Tetapi tidaklah demikian untuk agama Islam, agama Islam tidakmempunyai
hubungan dengan orang, tempat, atau masyrakat tertentu dimana agama inidilahirkan
atau disiarkan.Agama Islam adalah agama yang
allah turunkan sejak manusia pertama,yaitu nabi Adam as kemudian
Allah turunkan secara
berkesinambungan kepada nabi atau rosul
berikutnya.
Akhir dari penurunan agama Islam itu terjadi
pada masa kerosulan muhammad pada abat ke VII masehi,ketika Islam mulai disampaikan oleh rosulullah kepada
masyarakat Arab, beliau mengajak masyarakat
untuk menerima dan mentaati ajaran Islam, tanggapan yang mereka sampaikan pada rosulullah adalah sikap
heran dan aneh.
Islam dianggapnyasebagai ajaran yang
menyimpang dari tradisi leluhur yang telah mendarah daging bagimasyrakat Arab,
yang telah mereka taati secara turun menurun, dan mereka tidak mautahu
apakah tradisi tersebut salah atau benar, di dalam hadist (Qs. Al baqarah : 170) juga digambarkan bahwa
“Islam
datangnya dianggap asing dan akan kembali diaggap asing,namun
berbahagialah orang yang dianggap asing tersebut”.
kata Islam berarti damai, selamat, selamat,
penyerahan diri, tunduk dan patuh.Pengertian tersebut menunjukan bah"a
agana Islam adalah agama yang mengandungajaran untuk menciptakan kedamaian,
kerukunan, keselamatan, dan kesejahteraan bagikehidupan umat manusia pada
khususnya dan semua makhluk Allah pada umumnya, bukan untuk mendatangkan dan membuat
bencana atau kerusakan di muka bumi.
fungsi islam
sebagai agama Rahmatan Lil Alamin tidak tergantung pada peneriman atau penilaian manusia, substansi rahmat terletak
pada fungsi ajarantersebut,dan
fungsi
itu baru akan terwujud
dan dapat
dirasakan oleh manusia sendirimaupun
oleh makhluk makhluk
yang lain
apabila manusia sebagai
pengemban amanat.
Allah telah dapat mentaati dan menjalankan aturan aturan ajaran Islam dengan benar dan khaffah.fungsi Islam juga sebagai rahmat dan bukan sebagai
agama pemba"a bencana,dijelaskan oleh Allah dalam Al qura’an
surat Al Anbiya: 170 yang
artinya:
Dan tidaklah Kami mengutus kamu "uhammad,melainkan untuk menjadi
rahmat sebagaI semestaalam.”
sedangkan
bentuk bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam itu adalah:Islam menunjukan manusia jalan hidup yang benar.Islam
menghormati dan menghargai semua manusia sebagai hamba Allah, baikmereka
muslim maupaun non muslim.Islam mengatur
pemanfaatan alam secara baik dan professional.Islam memberikan kebebasan kepada
manusia untuk menggunakan potensi yangdiberikan oleh Allah
secara tanggung jawab, dll.
2.4 KASUS
TENTANG ETIKA DALAM BERAGAMA
Perayaan Nyepi jatuh pada Selasa 12
Maret 2013. Pada saat Nyepi dimulai, seluruh masyarakat Bali dilarang melakukan
aktivitas. Listrik padam. Bandara ditutup. Aktivitas pelayaran pun dihentikan.
Untuk menghormati perayaan tahun baru Saka 1934, pemuka lintas agama di Kota
Denpasar mengeluarkan seruan bersama.
Seruan ditandatangani oleh perwakilan pemuka agama antara
lain Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar, I Nyoman Kenak,
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Denpasar, KH Mustafa al-Amin, Keuskupan
Denpasar diwakili oleh Romo Yosef C Wora, SVD Vikjen Keuskupan Denpasar,
Musyawarah Pelayanan Gereja Kota Denpasar, I Ketut Sukanada, Majelis Agama
Khonghucu Kota Denpasar, Putu Santiro, dan Walubi Kota Denpasar,
"Keputusan ini berdasaran hasil rapat yang bertempat di
aula Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar beberapa waktu lalu," ujar
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Denpasar, Ida Bagus Rahoela, Minggu 10
Maret 2013.
Dalam seruan tersebut, umat Hindu diharapkan mampu
melaksanakan Catur Brata penyepian dengan sebaik-baiknya sebagaimana pedoman
edaran dari PHDI Provinsi Bali.
Untuk umat Islam yang melaksanakan
salat berjamaah di masjid, musala atau langgar, agar dilakukan di tempat
terdekat dari tempat tinggalnya dengan berjalan kaki dan tidak menggunakan
pengeras suara.
Sementara umat Kristen, Katholik, Budha,
dan Konghucu diharapkan bisa menyesuaikan. Dalam seruan tersebut juga dilarang
menyalakan petasan, mercon dan bunyi-bunyian sejenisnya yang sifatnya
mengganggu kesucian hari raya Nyepi dan membahayakan ketertiban umum.
"Bila ada di antara warga yang
kepancabaya (mendapat musibah atau keadaan darurat) seperti sakit, melahirkan,
kematian dan lain-lain agar berkoordinasi dengan petugas setempat seperti
kepala lingkungan atau prajuru desa pakraman setempat," ucap Rahoela.
Pemerintah Kota Denpasar menyediakan
rumah sakit Wangaya untuk pelayanan kesehatan dan gawat darurat. Untuk
keperluan gawat daruratan dan keperluan ambulans, pemkot juga siap memberikan
pelayanan secara gratis. "Masyarakat dapat menghubungi call center dengan
telepon (0361) 233333," ujar dia.
Ditegaskan pula agar hotel-hotel yang ada di Kota Denpasar tidak
menyediakan paket hiburan Hari Raya Nyepi. Sementara itu, Wali Kota Denpasar
Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik seruan yang dikeluarkan
majelis agama dan keagamaan Kota Denpasar. "Ini membuktikan bahwa
toleransi antarumat beragama di Denpasar semakin meningkat," katanya.
Rai berharap agar seruan itu
diimplemetasikan seluruh warga Kota Denpasar. "Mari kita jaga suasana
kondusif Kota Denpasar dengan mengedepankan toleranasi dan saling menghormati
antarumat beragama," kata Rai Mantra.
Dia juga berharap umat Hindu mampu
melaksanakan catur brata penyepian, yakni empat pantangan yang harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Keempat pantangan itu meliputi amati geni
(tidak menyalakan api), amati karya (tidak melakukan kegiatan), amati lelungan
(tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu maupun tidak
mengadakan hiburan/bersenang-senang).
Begitu
pula juga umat muslim di bali saat hari raya,umat muslim saling menghormati dan
tidak menyembeli sapi yang menjadi symbol dari agama yang di anut di bali.
Kebebasan Ibadah Kaum Muslimin
kembali terusik di Bali, dimana umat Islam minoritas jumlahnya, kerapkali
umat Islam dengan seenaknya tidak diizinkan mengumandangkan azan pada Hari Raya
Nyepi. kali ini, Umat Islam diminta pula untuk tidak menyembelih Sapi pada
perayaan Idul Adha.
Hal ini diungkapkan oleh Dr Shri I Gusti Ngurah Arya
Wedakarna MWS III, President The Hindu Center Of Indonesia yang juga Raja
Majapahit Bali, di sela – sela dialog Islam – Hindu di Jawa Tengah, seperti
yang tertulis dalam rilis seperti dilansir Tribunnews.com, Rabu
(24/10/2012).
“Dalam rangka Idul Adha 2012 nanti, saya menghimbau semeton
Islam agar tidak menyembelih sapi sebagai kurban. Mungkin bisa diganti dengan
dengan hewan lainnya. Ini penting, karena di Bali, Sapi adalah hewan yang
disucikan, dan juga dipercaya sebagai kendaraan Dewa Siwa. Dan mayoritas orang
Bali adalah penganut Siwaisme,” katanya.
“Saya juga minta Desa Adat di Bali juga memberi pemahaman
pada semeton Islam. Sehingga tanah Bali ini tetap sakral dan suci. Ya
ibaratnya, dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung seperti yang dilakukan
Sunan Kudus yang sangat toleran.”ungkap Dr.Arya Wedakarna.
“Saya juga mengimbau agar perusahaan di Bali dan para
pejabat di Bali CSR jika ingin menyumbang,jangan memakai hewan sapi. Karena
umat Hindu harus memberi contoh dan teladan sebagaimana tatwa yang diajarkan Sang
Sulinggih.Mari hargai perasaan umat Hindu sehingga persatuan bisa dijaga,”
ungkap President World Hindu Youth Organization (WHYO) ini.
BAB III
KESIMPULAN
Kurangnya
rasa toleransi dapat menyebabkan berbagai ketidak harmonisan hubungan yang
berujung pada kekerasan fisik. Banyaknya, konflik yang berkedok agama adalah
bukti betapa pentingnya toleransi. Invasi Israel (yang penduduknya mayoritas
beragama yahudi) terhadap Palestina (yang mayoritas muslim), adalah satu dari
sekian banyaknya tragedi kemanusiaan yang melibatkan agama di dalamnya.
Pemupukan rasa tersebut haruslah dimulai sejak dini, karena akan sangat
berpengaruh pada masa depan seseorang.
Pandangan barat
terhadap kondisi dan situasi di Indonesia memberikan tugas berat bagi kita
–selalu menjaga keharmonisan hubungan antar umat beragama- dan hal itulah yang
menjadi tantangan terberat kita saat ini. Mungkin kita harus bertanya kembali
kepada diri kita sendiri, apakah kita telah memiliki rasa toleransi? Dan apakah
kita telah meng-aplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari?… hanya hati
nurani kitalah yang kan menjawabnya.
SARAN
Dalam kehidupan manusia sebagai mahluk social yang
saling membutuhkan sesama manusia diharuskan untuk saling tolong menolong
tenggang rasa dan saling menghargai antara sesama karena kita tdak biasa
melakukan semua pekerjaan kita sendirian kita membutuhkan bantuan dari sesama
manusia, oleh karena itu apabila kita saling menghargai antar sesama maka kita
juga pasti dihargai,jika kita mau menolong pasti kita juga akan di tolong hidup
itu bagaikan bercermin apabila kita tersenyum maka pantulan dari cermin itu
juga akan memantulkan gambaran diri kita tersenyum dan apabila kita didepan cermin
cemberut maka pantulan dari cermin itu juga akan cemberut, begitu pulah contoh
hidup di dunia.
Daftar
pustaka
http://www.duniapelajar.com/2014/07/05/pengertian-agama-menurut-bahasa-dan-istilah/
http://dilihatya.com/1287/pengertian-agama-menurut-para-ahli
http://www.musliminzuhdi.com/2012/03/berbagai-upaya-dalam-mewujudkan.html
http://hankam.kompasiana.com/2013/05/15/menjaga-kerukunan-antarumat-beragama-tugas-kita-semua-560503.html
http://www.academia.edu/6846681/KERUKUNAN_ANTAR_UMAT_BERAGAMA
http://m.news.viva.co.id/news/read/396571-seruan-lintas-agama-untuk-hari-raya-nyepi-di-bali
http://www.arrahmah.com/read/2012/10/25/24233-tokoh-hindu-minta-umat-islam-bali-tidak-menyembelih-sapi-pada-hari-raya-idul-adha.html
http://langitan.net/?p=26