Jumat, 08 Mei 2015

TOLERANSI BERAGAMA


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah  tuhan semesta alam yang telah memberi kita kesehatan keselamatan sehingga penulis biasa menyelasaikan makalah yang berjudul toleransi dalam beragama terselesaikan.
Tidak lupa saya berterima kasih kepada bapak Muhammad arkram S.IP,M.Ps yang telah memberikan tugas ini kepada saya sehinngga saya biasa belajar sambil membagi informasi kepada sesama tentang makalah yang berjudul toleransi beragama dan saling menghormati sesama manusia.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima dengan senang hati. Akhir kata
semoga keberadaan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun
maupun yang membaca


Jakarta, Mei 2015





NUR QOMARI

 

 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
di era global yang semaikin maju ini semua manusia yang beragama baik islam,kristen,hindu,
buda,katholik dan agama lainnya harus saling menghargai antara sesama agar bisa tercapailah satu tujuan yaitu kerukunan.
Dan untuk mencapai satu tujuan itu semua orang yang bergama harus memiliki rasa saling menghormati dan tenggang dan tolong menolong tanpa pandang bulu.
Agama juga mengajarkan pada kita semua agar kita sesama manusia harus saling tanggang rasa tolong menolong dan menghargai antar sesama, agar terciptalah kerukunan dan tidak ada gangguan dalam menjalani hidup.
Untuk itu penulis menyusun makalah ini agar bisa menjadi acuan bagi sesama umat bergama agar tercapai ketentraman dalam menjalani hidup karena kita hidup didunia hanya sementara dan di akhira selamanya dan maka dari itu kita harus meninggalkan sesuatu yang baik untuk anak cucu kita kelak agar kita bisa menjadi contoh dan menjadi pedoman bagi penerus bangsa.
1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis temukan adalah sebagai berikut:
1)          apa pengertian toleransi ?.
2)          apa pengertian agama ?.
3)          bagaimana menjaga kerukunan antara umat bergama ?.
4)          contoh kasus tentang mehargai antara sesama umat beragama ?.
1.3  TUJUAN
tujuan umum
1)      untuk mengetahui pengetian dari etika dan agama.
2)      Menjaga dan menjalin hubungan yang harmonis bagi seluruh umat bergama
Tujuan khusus
1)      Untuk menyelsaikan tugas pendidikan pancasila (softskill) di universitas Gunadarma.



1.4  MANFAAT
1)      Menambah wawasan agar dimasa yang akan datang jika terjadi suatu maslah yg berhubungan dengan makalah ini bisa menjadi acuan untuk menyelsaikan suatu masalah.
2)       Menambah pengetahuan bagi pembaca.


































BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TOLERANSI
Sebagai makhluk sosial manusia mutlak membutuhkan sesamanya dan lingkungan sekitar untuk melestarikan eksistensinya di dunia. Tidak ada satu pun manusia yang mampu bertahan hidup dengan tanpa memperoleh bantuan dari lingkungan dan sesamanya.
Dalam konteks ini, manusia harus selalu menjaga hubungan antar sesama dengan sebaik-baiknya, tak terkecuali terhadap orang lain yang tidak seagama, atau yang lazim disebut dengan istilah toleransi beragama.

Toleransi beragama berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain, tidak memaksa mereka mengikuti agamanya dan tidak mencampuri urusan agama masing-masing. Ummat Islam diperbolehkan bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam aspek ekonomi, sosial dan urusan duniawi lainnya. Dalam sejarah pun, Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam telah memberi teladan mengenai bagaimana hidup bersama dalam keberagaman. Dari Sahabat Abdullah ibn Amr, sesungguhnya dia menyembelih seekor kambing. Dia berkata, “Apakah kalian sudah memberikan hadiah (daging sembelihan) kepada tetanggaku yang beragama Yahudi? Karena aku mendengar Rasulullah berkata, “Malaikat Jibril senantiasa berwasiat kepadaku tentang tetangga, sampai aku menyangka beliau akan mewariskannya kepadaku. (HR. Abu Dawud).
Sesungguhnya ketika (serombongan orang membawa) jenazah melintas di depan Rasulullah, maka beliau berdiri. Para Sahabat bertanya, “Sesungguhnya ia adalah jenazah orang Yahudi wahai Nabi? Beliau menjawab, “Bukankah dia juga jiwa (manusia)? (HR. Imam Bukhari). Sesungguhnya Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam berhutang makanan dari orang Yahudi dan beliau menggadaikan pakian besi kepadanya. (HR. Imam Bukhari).

Pengertian toleransi beragama : Tidak Ada Paksaan dalam Beragama

Dalam soal beragama, Islam tidak mengenal konsep pemaksaan beragama. Setiap diri individu diberi kelonggaran sepenuhnya untuk memeluk agama tertentu dengan kesadarannya sendiri, tanpa intimidasi.
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. (QS. Yunus; 99-100). Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. Al Kahfi; 29)
Persoalan keyakinan atau beragama adalah terpulang kepada hak pilih orang per orang, masing-masing individu, sebab Allah Subhanahu wataala sendiri telah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya. Manusia oleh Allah Subhanahu wataala diberi peluang untuk menimbang secara bijak dan kritis antara memilih Islam atau kufur dengan segala resikonya. Meski demikian, Islam tidak kurang-kurangnya memberi peringatan dan menyampaikan ajakan agar manusia itu mau beriman
Dalam sebuah Hadits, riwayat Ibnu Abbas, seorang lelaki dari sahabat Anshar datang kepada Nabi, meminta izin untuk memaksa dua anaknya yang beragama Nasrani agar beralih menjadi muslim. Apa jawab Nabi? Beliau menolak permintaan itu, sambil membacakan ayat yang melarang pemaksaan seseorang dalam beragama, yaitu Surah Al-Baqarah: 256:”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah; 256)

2.2 pengertian agama
Pada dasarnya agama merupakan hal yang sangat sensitive untuk dibahas karena hal ini
menyangkit masalahkepercayaan yang dianut oleh seseorang.
Seperti yang kita ketahui bahwa agama merupakan suatu identitas seseorang agar dia mudah dikenali apakah dia seorang Muslim, Nasrani, Hindu, Gudha, Yahudi, ataupun penganut kepercayaan lainnya.
di Indonesia sendiri agama merupakan hal yang sangat wajib di miliki oleh masing – masing penduduknya sebagaimana yang telah tercermin dalam butir satu satu pancasila yang berisi tentang “ Ke Tuhanan Yang Maha Esa”.

            Dengan butir tersebut menunjukan bahwa setiap penduduknya harus beragama dan
 ber Tuhan.
Nah, adapun secara bahasa, agama dikenal dengan 3 macam yakni agama, religi, serta ad diin. Dalam memaknainya ada dua pendapat para ahli yang berpendapat sebagai berikut:
Pengertian agama menurut istilah
1.       Menurut H. Endang Saifudin Ansary dan Faisal Ismail. Ketiganya mempunyai kesamaan, hanya saja berbeda asal bahasanya, yakni agama dari bahasa sansekerta, religi dari Eropa/Inggris sedangkan ad diin dari bahasa Arab
2.       Menurut Sidi Gazalba, ketiganya mempunyai perbedaan yakni agama serta religi erat kaitannya dengan Tuhan seangkan ad diin hanya sebatas hubungan manusia dengan manusia.

Pengertian agama menurut terminologi
1)      Menurut Abul A’la Al Maududi menyatakan bahwa agama mempunyai 4 pengertian sebagai berikut’
a.  Penyerahan diri terhadap sang Kuasa
b.  Penghambaan seseorang yang lemah terhadap yang lebih kuat
c.   Peraturang yang wajib di patuhi
d.  Perhitungan, pembalasan dari perbuatan manusia.
2)      Menurut Budiman, Agama mempunyai 2 dimensi yang meliputi :
a.    Kepercayaan, percaya kepada yang ghoib serta adanya hari akhir
b.    Merupakan sesuatu yang mempengaruhi hidup manusia, sehingga agama ini identik kaitannya dengan budaya.
Agama, merupakan sesuatu yang dapat merubah perilaku seseorang sebab, agama berisi tentang aturan – aturan yang bisa membawa seseorang ke arah yang lebih baik. Karena, setiap agama pastilah empunyai maksud – maksud tertentu agar penganutnya menjadi lebih terarah.
Walaupun sebenarnya banyak sekali agama yang tersebar saat ini masih menjadi kontroversi. Selain itu, agama juga bisa jadi sumber konflik karena menyangkut kepercayaan yang dipilih sehingga timbul perasaan agama kita menjadi paling baik.
2.3 MENJAGA KERUKUNAN ANTARA UMAT BERGAMA
            Menciptakan kerukunan umat beragama baik di tingkat daerah, provinsi, maupun pemerintah merupakan kewajiban seluruh warga negara beserta instansi pemerintah lainnya. Mulai dari tanggung jawab mengenaiketentraman, keamanan,  dan ketertiban termasuk memfasilitasiterwujudnya kerukunan umat beragama, menumbuh kembangkan keharmonisan saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama bahkan menertibkan rumah ibadah.
Dalam hal ini untuk menciptakan kerukunan umat beragama dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
·         Saling tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama
·         Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu.
·         Melaksanakan ibadah sesuai agamanya
·         Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun peraturan    Negara atau Pemerintah.
Sikap tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama merupakan indikasi dari konsep trilogi kerukunan. Seperti dalam pembahasan sebelumnya upayamewujudkan dan memelihara kerukunan hidup umat beragamatidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu. Karena hal ini menyangkut hak asasi manusia (HAM) yang telah diberikan kebebasan untuk memilih baik yang berkaitan dengan kepercayaan, maupun diluar konteks yang berkaitan dengan hal itu.

       Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan NKRI kini mulai ternoda. Tidak sedikit masalah Suku, Agama, dan Ras (SARA) yang menjadi akar penyebab konflik antaragama dalam masyarakat Indonesia. Begitu mudahnya kini SARA menjadi pemicu konflik dalam kehidupan masyarakat, padahal dulu, keanekaragaman di Indonesia justru menjadi pemersatu bangsa yang mendorong kemerdekaan. Kefanatikan terhadap SARA juga menjadi salah satu sebab dari maraknya tindak kejahatan terorisme selama ini.
Kerukunan antarumat beragama kini menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan seluruh masyarakat Indonesia untuk menciptakan perdamaian dan persatuan. Menjaga kerukunan antarumat beragama bukan semata-mata hanya tugas dan kewajiban pemerintah, melainkan kewajiban utama seluruh masyarakat. Jangan sampai mudah terprovokasi oleh isu murahan yang sengaja dihembuskan dengan mengangkat SARA sebagai bahan konflik.
Sebagai negara yang memegang teguh Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, marilah kita menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Nasionalisme di kalangan generasi muda sudah menjadi hal asing, yang berdampak pada minimnya toleransi antarumat beragama. Perdamaian dapat dipupuk dari lingkungan yang lebih kecil dahulu, yaitu keluarga hingga lingkungan pergaulan kita. Tunjukkan partisipasi kita dalam membangun bangsa, dimulai dari hal terkecil, dengan toleransi antarumat beragama dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang mengakibatkan konflik.

Menurut pandangan islam.
setiap agama di dunia kebanyakan mengambil nama dari penemunya atau tempatdimana agama tersebut dilahirkan dan dikembangkan, sebagaimana agama nasrani yang mengambil nama dari tempat Nazareth,agama budha yang berasal dari nama pendirinya Budha Gautama.
Tetapi tidaklah demikian untuk agama Islam, agama Islam tidakmempunyai hubungan dengan orang, tempat, atau masyrakat tertentu dimana agama inidilahirkan atau disiarkan.Agama Islam adalah agama yang allah turunkan sejak manusia pertama,yaitu nabi Adam as kemudian Allah turunkan secara
berkesinambungan kepada nabi atau rosul berikutnya.
 Akhir dari penurunan agama Islam itu terjadi pada masa kerosulan muhammad pada abat ke VII masehi,ketika Islam mulai disampaikan oleh rosulullah kepada masyarakat Arab, beliau mengajak masyarakat untuk menerima dan mentaati ajaran Islam, tanggapan yang mereka sampaikan pada rosulullah adalah sikap heran dan aneh.
Islam dianggapnyasebagai ajaran yang menyimpang dari tradisi leluhur yang telah mendarah daging bagimasyrakat Arab, yang telah mereka taati secara turun menurun, dan mereka tidak mautahu apakah tradisi tersebut salah atau benar, di dalam hadist (Qs. Al baqarah : 170) juga digambarkan bahwa
“Islam datangnya dianggap asing dan akan kembali diaggap asing,namun berbahagialah orang yang dianggap asing tersebut”.
kata Islam berarti damai, selamat, selamat, penyerahan diri, tunduk dan patuh.Pengertian tersebut menunjukan bah"a agana Islam adalah agama yang mengandungajaran untuk menciptakan kedamaian, kerukunan, keselamatan, dan kesejahteraan bagikehidupan umat manusia pada khususnya dan semua makhluk Allah pada umumnya, bukan untuk mendatangkan dan membuat bencana atau kerusakan di muka bumi.
fungsi islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin tidak tergantung pada peneriman atau penilaian manusia, substansi rahmat terletak 
padfungsi ajarantersebut,dan fungsi itu baru akan terwujud dan dapat
dirasakan oleh manusia sendirimaupun oleh makhluk makhluk yang lain
apabila manusia sebagai pengemban amanat.
Allah telah dapat mentaati dan menjalankan aturan aturan ajaran Islam dengan benar dan khaffah.fungsi Islam juga sebagai rahmat dan bukan sebagai agama pemba"a bencana,dijelaskan oleh Allah dalam Al qura’an surat Al Anbiya: 170 yang artinya:

Dan tidaklah Kami mengutus kamu "uhammad,melainkan untuk menjadi
 rahmat sebagaI semestaalam.”
sedangkan bentuk bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam itu adalah:Islam menunjukan manusia jalan hidup yang benar.Islam menghormati dan menghargai semua manusia sebagai hamba Allah, baikmereka muslim maupaun non muslim.Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan professional.Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yangdiberikan oleh Allah secara tanggung jawab, dll.



2.4 KASUS TENTANG ETIKA DALAM BERAGAMA
            Perayaan Nyepi jatuh pada Selasa 12 Maret 2013. Pada saat Nyepi dimulai, seluruh masyarakat Bali dilarang melakukan aktivitas. Listrik padam. Bandara ditutup. Aktivitas pelayaran pun dihentikan. Untuk menghormati perayaan tahun baru Saka 1934, pemuka lintas agama di Kota Denpasar mengeluarkan seruan bersama.
            Seruan ditandatangani oleh perwakilan pemuka agama antara lain Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar, I Nyoman Kenak, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Denpasar, KH Mustafa al-Amin, Keuskupan Denpasar diwakili oleh Romo Yosef C Wora, SVD Vikjen Keuskupan Denpasar, Musyawarah Pelayanan Gereja Kota Denpasar, I Ketut Sukanada, Majelis Agama Khonghucu Kota Denpasar, Putu Santiro, dan Walubi Kota Denpasar,
            "Keputusan ini berdasaran hasil rapat yang bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar beberapa waktu lalu," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Denpasar, Ida Bagus Rahoela, Minggu 10 Maret 2013.
            Dalam seruan tersebut, umat Hindu diharapkan mampu melaksanakan Catur Brata penyepian dengan sebaik-baiknya sebagaimana pedoman edaran dari PHDI Provinsi Bali.
Untuk umat Islam yang melaksanakan salat berjamaah di masjid, musala atau langgar, agar dilakukan di tempat terdekat dari tempat tinggalnya dengan berjalan kaki dan tidak menggunakan pengeras suara.
Sementara umat Kristen, Katholik, Budha, dan Konghucu diharapkan bisa menyesuaikan. Dalam seruan tersebut juga dilarang menyalakan petasan, mercon dan bunyi-bunyian sejenisnya yang sifatnya mengganggu kesucian hari raya Nyepi dan membahayakan ketertiban umum.
"Bila ada di antara warga yang kepancabaya (mendapat musibah atau keadaan darurat) seperti sakit, melahirkan, kematian dan lain-lain agar berkoordinasi dengan petugas setempat seperti kepala lingkungan atau prajuru desa pakraman setempat," ucap Rahoela.
Pemerintah Kota Denpasar menyediakan rumah sakit Wangaya untuk pelayanan kesehatan dan gawat darurat. Untuk keperluan gawat daruratan dan keperluan ambulans, pemkot juga siap memberikan pelayanan secara gratis. "Masyarakat dapat menghubungi call center dengan telepon (0361) 233333," ujar dia.
Ditegaskan pula agar hotel-hotel yang ada di Kota Denpasar tidak menyediakan paket hiburan Hari Raya Nyepi. Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik seruan yang dikeluarkan majelis agama dan keagamaan Kota Denpasar. "Ini membuktikan bahwa toleransi antarumat beragama di Denpasar semakin meningkat," katanya.
Rai berharap agar seruan itu diimplemetasikan seluruh warga Kota Denpasar. "Mari kita jaga suasana kondusif Kota Denpasar dengan mengedepankan toleranasi dan saling menghormati antarumat beragama," kata Rai Mantra.
Dia juga berharap umat Hindu mampu melaksanakan catur brata penyepian, yakni empat pantangan yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Keempat pantangan itu meliputi amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak melakukan kegiatan), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu maupun tidak mengadakan hiburan/bersenang-senang).
       Begitu pula juga umat muslim di bali saat hari raya,umat muslim saling menghormati dan tidak menyembeli sapi yang menjadi symbol dari agama yang di anut di bali.
       Kebebasan Ibadah Kaum Muslimin kembali terusik di Bali, dimana umat Islam minoritas jumlahnya,  kerapkali umat Islam dengan seenaknya tidak diizinkan mengumandangkan azan pada Hari Raya Nyepi. kali ini, Umat Islam diminta pula untuk tidak menyembelih Sapi pada perayaan Idul Adha.
Hal ini diungkapkan oleh Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, President The Hindu Center Of Indonesia yang juga Raja Majapahit Bali, di sela – sela dialog Islam – Hindu di Jawa Tengah, seperti yang tertulis dalam rilis seperti dilansir Tribunnews.com, Rabu (24/10/2012).
“Dalam rangka Idul Adha 2012 nanti, saya menghimbau semeton Islam agar tidak menyembelih sapi sebagai kurban. Mungkin bisa diganti dengan dengan hewan lainnya. Ini penting, karena di Bali, Sapi adalah hewan yang disucikan, dan juga dipercaya sebagai kendaraan Dewa Siwa. Dan mayoritas orang Bali adalah penganut Siwaisme,” katanya.
“Saya juga minta Desa Adat di Bali juga memberi pemahaman pada semeton Islam. Sehingga tanah Bali ini tetap sakral dan suci. Ya ibaratnya, dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung seperti yang dilakukan Sunan Kudus yang sangat toleran.”ungkap Dr.Arya Wedakarna.
“Saya juga mengimbau agar perusahaan di Bali dan para pejabat di Bali CSR jika ingin menyumbang,jangan memakai hewan sapi. Karena umat Hindu harus memberi contoh dan teladan sebagaimana tatwa yang diajarkan Sang Sulinggih.Mari hargai perasaan umat Hindu sehingga persatuan bisa dijaga,” ungkap President World Hindu Youth Organization (WHYO) ini.

BAB III
KESIMPULAN
Kurangnya rasa toleransi dapat menyebabkan berbagai ketidak harmonisan hubungan yang berujung pada kekerasan fisik. Banyaknya, konflik yang berkedok agama adalah bukti betapa pentingnya toleransi. Invasi Israel (yang penduduknya mayoritas beragama yahudi) terhadap Palestina (yang mayoritas muslim), adalah satu dari sekian banyaknya tragedi kemanusiaan yang melibatkan agama di dalamnya. Pemupukan rasa tersebut haruslah dimulai sejak dini, karena akan sangat berpengaruh pada masa depan seseorang.
Pandangan barat terhadap kondisi dan situasi di Indonesia memberikan tugas berat bagi kita –selalu menjaga keharmonisan hubungan antar umat beragama- dan hal itulah yang menjadi tantangan terberat kita saat ini. Mungkin kita harus bertanya kembali kepada diri kita sendiri, apakah kita telah memiliki rasa toleransi? Dan apakah kita telah meng-aplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari?… hanya hati nurani kitalah yang kan menjawabnya.
SARAN
Dalam kehidupan manusia sebagai mahluk social yang saling membutuhkan sesama manusia diharuskan untuk saling tolong menolong tenggang rasa dan saling menghargai antara sesama karena kita tdak biasa melakukan semua pekerjaan kita sendirian kita membutuhkan bantuan dari sesama manusia, oleh karena itu apabila kita saling menghargai antar sesama maka kita juga pasti dihargai,jika kita mau menolong pasti kita juga akan di tolong hidup itu bagaikan bercermin apabila kita tersenyum maka pantulan dari cermin itu juga akan memantulkan gambaran diri kita tersenyum dan apabila kita didepan cermin cemberut maka pantulan dari cermin itu juga akan cemberut, begitu pulah contoh hidup di dunia.





Daftar pustaka
http://www.duniapelajar.com/2014/07/05/pengertian-agama-menurut-bahasa-dan-istilah/
http://dilihatya.com/1287/pengertian-agama-menurut-para-ahli
http://www.musliminzuhdi.com/2012/03/berbagai-upaya-dalam-mewujudkan.html
http://hankam.kompasiana.com/2013/05/15/menjaga-kerukunan-antarumat-beragama-tugas-kita-semua-560503.html
http://www.academia.edu/6846681/KERUKUNAN_ANTAR_UMAT_BERAGAMA
http://m.news.viva.co.id/news/read/396571-seruan-lintas-agama-untuk-hari-raya-nyepi-di-bali
http://www.arrahmah.com/read/2012/10/25/24233-tokoh-hindu-minta-umat-islam-bali-tidak-menyembelih-sapi-pada-hari-raya-idul-adha.html
http://langitan.net/?p=26