BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Mahasiswa adalah pelajar yang berpendidikan di kuliah.
Mahasiswa yang jauh dari kampus, pada umumnya bertempat tinggal di kost atau kontrakan. Mahasiswa ada beberapa
masalah jika berurusan dengan musim penghujan. Salah satunya adalah menjemur pakaian atau mengeringkan
pakaian, jika mahasiswa mencuci pakaian
sendiri. Pada saat musim hujan sangatlah sulit memantau cuaca. Jika ditinggal keluar atau sedang ngampus,
mahasiswa kesulitan dalam mengurusi pakaian yang dijemur.
Permasalahan tersebut tidak dirasakan oleh mahasiswa saja. Melainkan kebanyakan
orang juga mengalami masalah yang sama. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
diciptakan suatu alat yang memanfaatkan gabungan sensor
cahaya dan air yang diberi nama “Jemuran Otomatis dengan Sensor Cahaya dan Air” untuk memasukkan dan mengeluarkan pakaian yang dijemur secara
otomatis.
1.2. Tujuan
Praktikum
1. Dapat
mengetahui alat dan bahan yang dibutuhakan jemuran otomatis dengan sensor
cahaya dan air.
2. Dapat
memahami rangkaian elektronik jemuran otomatis dengan sensor cahaya dan air.
1.3. Alat
dan Bahan
Yang dibutuhkan :
Arduino
Mega 2560
|
1 unit
|
|
Motor DC
|
1 unit
|
|
Resistor 15k
|
2 unit
|
|
Relay 5V
|
1 unit
|
|
LDR
|
1 unit
|
|
Diode
|
1 unit
|
|
Acrylic
|
|
|
Aluminium
|
|
|
Sensor air
|
1 unit
|
|
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Spesifikasi Arduino Mega 2560
2560 adalah board Arduino Mega
versi terbaru, yang merupakan perbaikan dari board terdahulunya
yaitu Arduino Mega 1280. Apa itu Arduino Mega? Arduino Mega adalah
board Arduino yang 'diperbesar' dengan pin input dan output yang lebih banyak,
dan memori yang lebih besar. Apa itu Arduino? Arduino adalah
mikrokontroler yang berbasis dari ATmega328. Apa itu mikrokontroler?
Mikrokontroler adalah perangkat komputasi kecil yang terdiri dari sebuah IC
dengan prosesor didalamnya, memori dan dapat mengatur input dan output dari
alat lain. Dengan bahasa sederhana mikrokontroler adalah komputer mini.
Arduino Mega 2560 dapat dihubungkan dengan komputer menggunakan
Operating
Voltage : 5V
Input
Voltage (recommended) : 7-12V
Input
Voltage (limits) : 6-20V
Digital
I/O Pins : 54 (of which 14 provide PWM output)
Analog
Input Pins : 16
DC
Current per I/O Pin : 40 mA
DC
Current for 3.3V Pin : 50 mA
Flash
Memory : 256 KB of which 8 KB used by bootloader
SRAM
: 8 KB
EEPROM
: 4 KB
Clock
Speed : 16 MHz
2.2. Motor DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan
medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos
dan rotor dimana kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Bentuk
motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas
di antara kutub-kutub magnet permanen. Catu tegangan dc dari baterai menuju ke
lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung
dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut
angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di
antara medan magnet.
2.3. Diode
Diode adalah
komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat
disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode sebenarnya
tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai
karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan
seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta
parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak
ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Awal mula dari diode
adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung
hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini diode yang paling umum
dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
2.4. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan)
dapat memproduksi tegangan
listrik di
antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm.
Resistor digunakan
sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca
kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari
resistor adalah resistansinya dan daya
listrik yang
dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
2.5.
LDR (Light Dependent Resistor)
LDR atau
Resistor Cahaya Dependent sangat berguna terutama dalam terang / sirkuit sensor
gelap. Biasanya perlawanan dari
LDR sangat tinggi, kadang-kadang setinggi 1000 000 ohm, tetapi ketika mereka
diterangi dengan cahaya resistensi menurun secara dramatis.
Software Sirkuit
Wisaya telah digunakan untuk menampilkan, kisaran nilai dari ORP12, LDR.
Ketika tingkat cahaya 1000 lux (cahaya terang)
diarahkan ke arah itu, resistensi 400R (ohm). Ketika
tingkat cahaya 10 lux (tingkat cahaya yang sangat rendah) diarahkan ke arah
itu, resistensi telah meningkat secara dramatis ke 10.43M (10.430.000 ohm).
LDR atau Light Dependent Resistor adalah
sebuah komponen elektronika yang termasuk ke dalam jenis resistor yang nilai
resistansinya (nilai tahanannya) akan berubah apabila intensitas cahaya yang
diserap juga berubah. Dengan demikian LDR juga merupakan resistor yang mempunyai
koefisien temperature negative, dimana resistansinya dipengaruhi oleh
intrensitas cahaya. LDR terbuat dari Cadium Sulfida, bahan ini dihasilkan dari
serbuk keramik. Biasanya Cadium Sulfida disebut juga bahan photoconductive,
apabila konduktivitas atau resistansi dari Cadium Sulfida bervariasi terhadap
intensitas cahaya. Jika intensitas cahaya yang diterima rendah maka hambatan
juga akan tinggi yang mengakibatkan tengangan yang keluar juga akan tinggi
begitu juga sebaliknya disinilah mekanisme proses perubahan cahaya menjadi
listrik terjadi.
2.6.
Relay
Songle SRD-5VDC-SL-C
Relay
adalah saklar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol secara elektronik
(elektro magnetik). Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi OFF ke ON
pada saat diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay tersebut. Relay
pada dasarnya terdiri dari 2 bagian utama yaitu saklar mekanik dan sistem
pembangkit elektromagnetik (induktor inti besi). saklar atau kontaktor relay
dikendalikan menggunakan tegangan listrik yang diberikan ke induktor pembangkit
magnet untuk menrik armatur tuas saklar atau kontaktor relay. Relay yang ada
dipasaran terdapat berbagai bentuk dan ukuran dengan tegangan kerja dan jumalh
saklar yang berfariasi, berikut adalah salah satu bentuk relay yang ada dipasaran.
2.7. Sensor Air
Sensor
ini dapat digunakan sebagai sensor tetesan air (water droplet) yang jatuh ke
papan deteksi. Contoh aplikasi misalnya sebagai sensor curah hujan, pendeteksi
cairan tumpah. Fitur sensor cahaya sebagai berikut :
1. Sensor
menggunakan bahan berkualitas tinggi dua sisi FR-04, King Size 5.0 * 4.0CM, dan
dengan permukaan nikel plating pengobatan, melawan oksidatif, konduktivitas,
kinerja yang unggul dan umur panjang.
2.
Output
komparator, sinyal bersih, gelombang, mengemudi kemampuan lebih 15mA.
3.
Distribusi
bit untuk menyesuaikan sensitivitas.
4.
tegangan
operasi 3.3V-5V.
5.
Output
berupa: output beralih digital (0 dan 1) dan analog AO tegangan output.
6.
papan
kecil ukuran PCB: 3.2cm x 1.4cm.
7.
Tegangan
lebar LM393 pembanding.
BAB III
TUGAS PENDAHULUAN
3.1 Tahap Pembuatan Mekanik
Sebelum memulai project kami membuat skema rancangan project jemuran otomatis sebagai berikut :
Gambar 3.1. Skema rancangan awal project.
Namun setelah project dilaksanakan, ada beberapa perubahan terhadap rancangan project tersebut agar lebih efisien.
Berikut merupakan rancangan project jemuran
otomatis yang telah dibuat.
Gambar 3.2. Rancangan project tampak depan.
Berikut merupakan rancangan controller dari project kami yang telah
dibuat seefisien mungkin agar menghemat tempat dan lebih praktis.
3.2 Tahap rancangan elektronika
Gambar 3.3 Rancangan elektronika project jemuran otomatis.
Dari skema rangkaian diatas arduino mengontrol kerja
dari sensor hujan, relay dan LDR (Light Dependent
Resistor). Selanjutnya relay akan mengontrol kerja dari motor.
3.3. Tahap Pemrograman
Berikut merupakan
program yang digunakan dalam project
:
//Project Jemuran
Otomatis
#define
ANALOG_SENSOR_PIN A0
#define
DIGITAL_SENSOR_PIN 24
int
motorpin = 5;
int relay = 6;
int relay = 4;
int switch_state;
int kondisi;
void setup()
{
kondisi
= 0;
pinMode(motorpin,
OUTPUT);
pinMode(relay,
OUTPUT);
pinMode(relay, OUTPUT);
Serial.begin(115200);
}/*--(end
setup )---*/
void loop()
{
switch_state
= digitalRead(DIGITAL_SENSOR_PIN);
Serial.println(kondisi);
int val = analogRead(5);
delay(500);
Serial.println(val);
Serial.println(switch_state);
if (kondisi==1)
{
if ((val <
200 )||(switch_state == LOW))
//kondisi
malam atau hujan
{
digitalWrite(relay,
LOW);
delay(10);
Serial.println( "Malam hari" );
delay(100);
digitalWrite(motor,HIGH);
digitalWrite(relay,HIGH);
delay(1800);
digitalWrite(relay,HIGH);
delay(1000);
kondisi = 0;
}
}
else
{
if((val >
200 ) && (switch_state == HIGH)) //kondisi siang dan cerah
{
digitalWrite(relay,
LOW);
delay(10);
Serial.println( "siang hari" );
delay(100);
digitalWrite(motorpin,HIGH);
digitalWrite(relay,LOW);
delay(1800);
digitalWrite(relay,HIGH);
delay(1000);
kondisi = 1;
}
}
}
/*if (switch_state == LOW)
{
Serial.println("Hujan");
mundur();
}
else
{
Serial.println("Cerah");
maju();*/
// }
BAB IV
TUGAS PRAKTIKUM
4.1. Tahap
Pengujian Awal
Mekanisme
project ini adalah jika dalam keadaan
cerah atau siang hari maka jemuran akan keluar ruangan dan jika hujan atau
malam hari maka jemuran akan memasuki ruangan.
Langkah Pengujian
Project
1. Siapkan
alat dan bahan.
2. Rangkai
dan hubungkan seperti pada gambar 4.1.
Gambar
4.1. Rangkaian project jemuran
otomatis
3.
Hubungkan
arduino pada laptop anda menggunakan kabel USB dan pastikan pula arduino telah
terhubung dengan laptop.
Gambar 4.2. Menghubungkan arduino dengan laptop
4.
Berikut
ini merupakan gambar untuk memastikan apakah arduino telah terhubung dengan
laptop anda.
Gambar 4.3.
Memastikan arduino telah terhubung
5.
Bukalah
aplikasi
di laptop anda kemudian ketiklah program
seperti gambar berikut.
//Project Jemuran
Otomatis
#define
ANALOG_SENSOR_PIN A0
#define
DIGITAL_SENSOR_PIN 24
int
motorpin = 5;
int relay = 6;
int relay = 4;
int kondisi;
void setup()
{
kondisi
= 0;
pinMode(motorpin,
OUTPUT);
pinMode(relay,
OUTPUT);
pinMode(relay, OUTPUT);
Serial.begin(115200);
}/*--(end
setup )---*/
void loop()
{
switch_state
= digitalRead(DIGITAL_SENSOR_PIN);
Serial.println(kondisi);
int val = analogRead(5);
delay(500);
Serial.println(val);
Serial.println(switch_state);
if (kondisi==1)
{
if ((val <
200 )||(switch_state == LOW))
//kondisi
malam atau hujan
{
digitalWrite(relay,
LOW);
delay(10);
Serial.println( "Malam hari" );
delay(100);
digitalWrite(motorpin,HIGH);
digitalWrite(relay,HIGH);
delay(1800);
digitalWrite(relay,HIGH);
delay(1000);
kondisi = 0;
}
}
else
{
if((val >
200 ) && (switch_state == HIGH)) //kondisi siang dan cerah
{
digitalWrite(relay,
LOW);
delay(10);
Serial.println( "siang hari" );
delay(100);
digitalWrite(motorpin,HIGH);
digitalWrite(relay,LOW);
delay(1800);
digitalWrite(relay,HIGH);
delay(1000);
kondisi = 1;
}
}
}
/*if (switch_state == LOW)
{
Serial.println("Hujan");
mundur();
}
else
{
Serial.println("Cerah");
maju();*/
// }
Gambar 4.4 Program project
6.
Simpanlah
program tersebut dengan nama “Coba project”.
Compile dan downloadlah pada arduino yang sebelumnya telah terhubung pada
laptop anda.
7.
Jika
program telah didownload maka jemuran akan berfungsi sesuai program yang telah
kita buat.
Gambar 4.5. Uji
coba Project pada saat jemuran keluar
ruangan.
Gambar 4.6. Uji
coba Project pada saat jemuran masuk
ruangan.
4.2 Tahap Implementasi
Jemuran ini dirancang untuk dapat
menggerakkan jemuran ketempat teduh secara otomatis apabila cuaca mendung atau
hujan. Pengaturan dan penggunaan jemuran secara
otomatis dikendalikan oleh sensor hujan dan sensor cahaya sebagai
pendeteksi cuaca. Mekanisme kerja pada sistem otomatis /sensor yang digunakan pada jemuran
otomatis ini adalah sebagai berikut:
1. Sensor yang digunakan untuk mengetahui cuaca pada sekitar jemuran
adalah sensor hujan dan sensor cahaya sehingga cuaca
yang membuat sensor tersebut bekerja
adalah mendung atau gelap dan hujan
atau gerimis.
2. Sensor
yang menangkap perubahan cuaca tersebut akan mengirimkan sinyal yang akan diolah menjadi program didalam
mikrokontroller.
3.
Setelah pembacaan
sinyal tersebut, mikrokontroller
akan bekerja sesuai program yaitu menggerakkan motor yang sudah
dipasangi gearbox untuk menggerakkan
katrol yang ada pada masing-masing tiang jemuran.
4.5 Susunan Harga
Nama
Barang
|
Harga
|
Arduino
Mega 2560
|
Rp
. 250.000,00
|
Sensor
Hujan
|
Rp
. 90.000,00
|
Relay
5 V + Motor DC + LDR + Resistor
|
Rp
. 100.000,00
|
Kerangka
|
Rp
. 100.000,00
|
DAFTAR
PUSTAKA
http://edukasielektro.blogspot.com/2013/02/ldr-light-dependent-resistor.html
http://www.technologystudent.com/elec1/ldr1.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Photoresistor
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/
http://id.wikipedia.org/wiki/Diode
http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor