Sabtu, 08 November 2014

Rumus Dasar Mencari Tegangan,Hambatan dan Arus.

       Untuk kalian para Engineering khususnya jurusan electrick kalaian harus faham dan tau dasar dasar atau rumus yg sering dipakai di jurusan Teknik Elektro, rumus rumus ini pasti dipakai bahkan pasti selalu di pakai karena rumus ini adalah dasar dari semua rumus yaitu rumus Hukum Ohm.
        Hukum Ohm ini adalah salah satu rumus yang pasti digunakan pada jurusan teknik elektro sebagai dasar pelajaran dasar arus listrik.
pertama yang harus kita fahami adalah apasih hukum Ohm itu.
flash back dulu ya :)
      Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris disebut dengan “Ohm’s Laws”. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum Ohm tersebut pada Paper yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically” pada tahun 1827.

Bunyi Hukum Ohm

Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti dibawah ini :
Untuk mencari tegangan :
V = I x R
Untuk mencari Arus :
I = V / R
Untuk Mencari hambatan :
R = V / I
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
Contoh Kasus dalam Praktikum Hukum Ohm
Untuk lebih jelas mengenai Hukum Ohm, kita dapat melakukan Praktikum dengan sebuah Rangkaian Elektronika Sederhana seperti dibawah ini :
Rangkaian untuk Praktikum Hukum Ohm
Kita memerlukan sebuah DC Generator (Power Supply), Voltmeter, Amperemeter, dan sebuah Potensiometer sesuai dengan nilai yang dibutuhkan.
Dari Rangkaian Elektronika yang sederhana diatas kita dapat membandingkan Teori Hukum Ohm dengan hasil yang didapatkan dari Praktikum dalam hal menghitung Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan Resistansi/Hambatan (R).
Contoh soal Berikut untuk menentukan/atau mencari hambatan yang ada pada Rangkain :

Menghitung Resistansi / Hambatan (R)

Rumus yang akan kita gunakan untuk menghitung Nilai Resistansi adalah R = V / I
Contoh Kasus :
Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah 12V dan nilai Arus Listrik (I) di Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai Resistansi pada Potensiometer ?
Masukan nilai Tegangan 12V dan Arus Listrik 0.5A kedalam Rumus Ohm seperti dibawah ini :
R = V / I
R = 12 /0.5
R = 24 Ohm
Maka nilai Resistansinya adalah 24 Ohm
bekitupun untuk mencari I : Arus atau V : Tegangan. 
Tinggala memasukan rumus seperti diatas.
demikian sekilas tentang rumus dasar dari listrik kurang lebihnya penulis mohon maav yang sebesar besarnya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar